Revolusi Mental ASN


Created At : 2016-05-21 05:55:51 Oleh : BKD - Permonev Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 891

Revolusi mental menjadi agenda penting pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla. Wujud revolusi mental yang dilaksanakan berupa reformasi yang menyentuh paradigma, mindset serta budaya dalam rangka pembangunan bangsa.

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, Msi mengatakan, revolusi mental dalam dunia birokrasi dimaknai sebagai sebuah perubahan cara berfikir, berperilaku dan bertindak dari setiap Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya sebagai pelaku utama dalam birokrasi pemerintahan, para ASN harus bermental melayani kepada masyarakat,” tegasnya. Kepala LAN mengatakan, revolusi mental yang digaungkan oleh pemerintah harus didukung dengan baik oleh para ASN melalui perubahan cara berpikir dan budaya kerja. Dengan demikian, revolusi mental tidak hanya dalam tataran konsep dan wacana politik belaka.

“Gerakan revolusi mental ini memang tidak hanya ditumpukan pada ASN saja. Namun juga perlu partisipasi berbagai elemen, baik pemerintah, swasta serta masyarakat. Harapannya, dengan revolusi mental, kita dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Kepala LAN Dr. Adi Suryanto juga menyampaikan masih rendahnya kualitas kebijakan di Indonesia. Selain tidak didasarkan pada kajian kebijakan yang memadai, kebijakan yang berlaku sering kali berusia pendek dan didasarkan pada kepentingan rezim tertentu yang saat itu menjabat.

“Tidak hanya itu saja, tumpang tindih peraturan dan kuatnya ego sektoral antar instansi masih terjadi dalam pembuatan kebijakan di Indonesia,” kata dia.

Menurut dia, berbagai persoalan itu muncul karena tidak adanya ASN yang memiliki keahlian khusus dalam menganalisis kebijakan. Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku instansi pembina jabatan fungsional Analis Kebijakan saat ini terus berupaya keras untuk menciptakan calon-calon analis kebijakan baru di seluruh Indonesia.

“Harapannya, calon-calon analis kebijakan ini akan mampu memperbaiki praktek penyusunan kebijakan-kebijakan yang selama ini menyimpang dan menimbulkan persoalan di kemudian hari,” pungkasnya.

http://lan.go.id/id/berita-lan/revolusi-mental-asn-harus-melayani


“Sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi, kami betul-betul mengamati pola lama dalam hal melayani baik internal maupun  eksternal. Pelayanan publik harus mencerminkan pola perilaku yang menunjukkan pelayanan yang sebaik-baiknya,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi saat membuka seminar Strategi Membangun ASN yang Profesional melalui Revolusi Mental dalam Mewujudkan World Class Government di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Selasa (04/07).

Para pembantu Presiden, lanjut Yuddy berusaha mewujudkan gerakan ini,  dengan mengubah mindset ASN, dari mental priyayi menjadi  melayani. Untuk memastikan stigma budaya priyayi telah ditinggalkan, Presiden memberikan contoh birokrat turun langsung ke lapangan untuk melihat kinerja pemerintahan. “Presiden memberikan penekanan untuk seluruh pejabat daerah untuk lebih banyak berada di lapangan. sehingga benar-benar mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.

Setelah fokus perubahan mindset, langkah berikutnya adalah memperbaiki unit pelayanan publik. Menteri Yuddy mengatakan, sudah berkali-kali meninjau secara langsung pelayanan publik serta berdialog dengan masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka. “Kami mendorong penyelenggara pelayanan publik untuk memberikan respon yang cepat kepada masyarakat,” tukasnya.

Yuddy optimis, dari parameter perubahan, arah perubahan reformasi birokrasi mudah-mudahan bisa dicapai dalam lima tahun kedepan. “Tidak ada lagi celah dalam rekrutmen CPNS dan juga proses seleksi jabatan pimpinan tinggi. Sehingga kita benar-benar mendapatkan orang yang terbaik,” ujarnya.

Melalui cara seperti itu, Pemerintahan Presiden Joko Widodo menunjukkan dan membuktikan bahwa revolusi mental tidak hanya sebagai jargon kampanye politik, namun benar-benar memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Dengan menjalankan delapan area perubahan, tujuan reformasi birokrasi dapat segera tercapai walaupun memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. “Meskipun sekarang sudah ada perbaikan tapi demi kemajuan yang besar, harus ada perbaikan yang lebih spesifik,” ujarnya.

Aparatur pemerintah berada dalam zona kompetitif, dan zona nyaman seharusnya telah ditinggalkan. Semua yang dilakukan pemerintah saat ini adalah untuk menuju pemerintahan berkelas dunia.

http://www.menpan.go.id/berita-terkini/3606-revolusi-mental-bukan-hanya-jargon-kampanye-politik

Klik Pada Gambar Untuk Download Buku Saku ASN




GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara