Sosialisasi Gerakan Revolusi Mental


Created At : 2016-12-07 05:46:32 Oleh : BKD - Disiplin Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 634

Pada tanggal 30 November 2016 Pemerintah Kabupaten Magelang menyeleggarakan Sosialisasi Revolusi Mental sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Republik Indonesia untuk melaksanakan Nawa Cita.
Dalam sambutannya Plt Sekretaris Daerah menyampaikan bahwa dewasa  ini perkembangan sosial, nilai budaya bangsa mengalami pasang surut. Integritas dan  moral bangsa juga mengalami pergeseran dan bahkan degradasi. Dari data dan fakta yang ada, pada kalangan generasi muda menunjukkan ada perkembangan peningkatan pengguna narkoba, seks bebas, aborsi, tawuran pelajar, geng motor, anak berhadapan dengan hukum/kriminal yang jumlahnya memprihatinkan.
Pada jajaran politik dan birokrasi, disamping banyak kemajuan yang positif yang ditandai dengan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, keterbukaan informasi, peningkatan partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, reformasi birokrasi, kemajuan Informasi dan Teknologi dalam kerangka e_government dan sebagainya. Namun masih saja ada beberapa hal yang masih menjadi catatan negatif atas kinerja ASN di antaranya masalah ; korupsi, kolusi, pungli, gratifikasi, pelayanan yang kurang cepat, high cost (biaya tinggi) dan sebagainya.
Maka dari itu untuk membangun kembali karakter bangsa yang telah mengalami degradasi diperlukan terobosan-terobosan langkah yang konkrit atau sering disebut dengan Nation Building. Tujuan dari Revolusi Mental, diantaranya dengan;  
  1. Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
  2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti
  3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.

Dalam konteks birokrasi, revolusi mental harus dimaknai adanya sebuah perubahan cara berfikir, berperilaku dan bertindak dari setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya sebagai pelaku utama dalam birokrasi pemerintahan, marilah kita robah mind set dan perilaku kita  :
  1. dari cara berfikir dan mental sebagai penguasa  menjadi aparat birokrasi yang bersih dengan semangat melayani;
  2. dari cara berfikir dan berperilaku tidak/kurang produktif (malas) menjadi pekerja yang produktif dan penuh semangat;
  3. dari cara berfikir dan perilaku koruptif menjadi tidak koruptif, sehingga akan tumbuh dan berkembang perilaku bekerja dengan etos kerja yang baik dengan ukuran dan target kinerja yang jelas;
  4. menjadi aparatur yang bersih yaitu tidak melakukan perbuatan yang mengandung unsur Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);  
  5. profesional dalam melayani yaitu mampu memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan yang baik kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya;
  6. dari yang biasa menunda dan menumpuk pekerjaan menjadi segera menyelesaikan pekerjaan;
  7. dari sekedar meyelesaikan pekerjaan, menjadi menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik baiknya;
  8. dari yang kurang ramah, kurang sopan, kurang santun, menjadi pribadi yang ramah menyenangkan dan tahu sopan santun dalam melayani publik;
dalam penutupan sambutan Plt. Sekretaris Daerah meminta kepada peserta sosialisasi untuk memperhatikan amanat Presiden Jokowi ;
“ REVOLUSI MENTAL harus menjadi sebuah gerakan nasional. Usaha kita bersama untuk mengubah nasib Indonesia menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, adil, dan makmur. Kita harus berani mengendalikan masa depan bangsa kita sendiri dengan restu Allah SWT. Sebab, sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu bangsa, kecuali bangsa itu mengubah apa yang ada pada diri mereka.”

Dalam Acara Sosialisasi Gerakan Revolusi Mental ini juga menghadirkan Kepala Kantor Regional 1 BKN Yogyakarta sebagai Nara Sumber, serta Tim Psikologi Akmil dan Fuzna Motifator

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara